Diceritakan di dusun Tumaritis, dusun yang masuk wilayah Madukara, masih dalam distrik negara Amarta Semar Badranaya sedang menyerahkan nasihat untuk kedua anaknya, Cepot dan Dawala.
Tidak lama lantas muncul regu tamu dari Astina yang dipimpin Resi Drona, muncul pula Aswatama, Jaya Wikata, dan sebagian semua Kurawa.
Para Kurawa bermaksud meminta tolong kepada Semar untuk dapat memberikan cara supaya hulu air pancuran Talaga Arum dapat kembali menerbitkan air kembali, yang pada saat tersebut sedang dalam keadaan kering
yang mengalirkan ke sungai yamuna yang bermuara ke ulu sungai ganga
Semar tidak dapat menjawab permintaan semua Kurawa, sebab memang tidak tahu jawabannya Para Kurawa marah lantas terjadilah perkelahian antara semua Kurawa dengan Cepot dan Dawala. Cepot dan Dawala dilempar jauh.
Tidak jauh dari situ muncullah sesosok satria tampan, yang bernama Bambang Ludira Suta dari Pesantren Kenali Sabda hendak berangkant ke lokasi tinggal Semar
Alangkah kagetnya satria tersebut ketika tubuh Cepot dan Dawala yang dilempar semua Kurawa jatuh tepat dihadapannya.
Siapakah sebetulnya Bambang Ludira Suta
Siapakah sebetulnya Bambang Ludira Suta
Tidak lepas dari bodoran cepot dan buta khas Asep Sunandar Sunarya, wayang golek Bima Murka sarat dengan Petuah bermampat,seru kocak dan menghibur
apa amanat dari cerita wayang golek Bima murka?
ReplyDeleteThank You and I have a neat provide: What House Renovations Can You Claim On Tax house to renovate
ReplyDelete